Jakarta – Hari ini Senin, 31 Agustus 2020, Prestasi kembali dicatatkan Putra Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), Irjen Pol Drs. Yan Sultra Indrajaya, S.H yang Beberapa jam lalu didapuk oleh Kapolri Idham Aziz menjabat sebagai Kapolda Sultra menggantikan Irjen Pol. Merdisyam yang berpindah tugas menjabat Kapolda Sulawesi Selatan, berdasarkan Surat Telegram Kapolri Nomor: STR.518/VIII/KEP/2020 tertanggal 28 Agustus 2020, Yan Sultra Indrajaya naik pangkat satu tingkat lebih tinggi dari Brigadir Jenderal Polisi (Bintang Satu) menjadi Inspektur Jenderal Polisi (Bintang Dua).
Hal tersebut mendapatkan sambutan baik dari Tokoh Pemuda Sultra yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI, Muhamad Ikram Pelesa. Ia mengatakan selaku putra daerah, Irjen Pol. Yan Sultra memikul Tanggung jawab besar terhadap kampung halamannya terlebih banyaknya Pekerjaan Rumah yang ditinggalkan pemimpin sebelumnya, Baik dalam penuntasan Kasus Kematian 2 Orang Mahasiswa UHO, Dugaan Ilegal Mining 14 Perusahaan sampai dengan Kasus Desa Fiktif yang mandek dimeja Ditreskrimsus.
“Selamat Bertugas Pak, Tentu tanggung jawab sebagai Kapolda Sultra berbeda ketika diemban oleh Putra Daerah sendiri. Kami berharap beliau mampu merawat daerah ini, menuntaskan sejumlah PR yang ditinggalkan pemimpin sebelumnya, Baik dalam penuntasan Kasus Kematian Almarhum Randi dan Yusuf, Dugaan Ilegal Mining PT. Bososi Pratama, Tanah Urug CV. Tanggobu Jaya, Ilegal Mining di Blok Matarape sampai dengan Kasus Desa Fiktif yang mandek dimeja Ditreskrimsus Polda Sultra”, Ucapnya
Koordinator Presidium FORSEMESTA ini berharap dengan segudang pengalaman reserse Irjen. Pol. Drs. Yan Sultra Indrajaya, S.H, mampu menyelesaikan sejumlah kasus yang masih mandek dipolda sultra. Terlebih daerah ini akan menyelenggarakan pilkada seretak pada 9 Desember mendatang yang diikuti oleh 7 Daerah kabupaten, tentunya kepiawaian beliau dalam maintenance potensi konflik sangat dibutuhkan.
“Beliau kan pernah Dir Reskrimsus Polda Sultra, Kabid Diklat Reserse Polri, Analis Pid Narkoba Bareskrim Polri, hingga Wadir Tipidkor Bareskrim Polri tentunya pengalaman seperti itu mampu digunakan untuk menyelesaikan segudang kasus tambang dan mega Korupsi yang mandek dipolda selama ini. Selain itu dalam waktu yang tak lama lagi 7 daerah disultra akan ikut pilkada seretak pada 9 Desember mendatang, tentunya kepiawaian beliau dalam maintenance potensi konflik sangat dibutuhkan”, Ungkap Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas Trisakti ini
Untuk diketahui sejumlah kasus Dugaan Ilegal Mining, Penembakan Almarhum Randi – Yusuf, Penangangan Kasus Mega Korupsi Konawe dan Dinas Kominfo Sultra serta Kasus ITE SARA masih mandek dimeja polda Sultra, hingga saat ini beberapa diantaranya belum ada yang terselesaikan.(Tj)
Komentar