SAROLANGUN,- Ratusan Mahasiswa yang tergabung dalam tida organisasi yakni HMI, PMII dan GMS mendatangi kantor dewan perwakilan rakyat Kabupaten Sarolangun. Kamis, 08 Oktober 2020.
Sebelum memasuki gedung dewan terhormat tersebut, massa sempat saling tarik pintu gerbang dengan aparat, namun kekuatan massa lebih besar dari aparat sehingga pintu gerbang DPR akhirnya terbuka lebar.
Kedatangan massa ini menolak dengan Omnibus Law dan UU Cipta Kerja yang telah disahkan oleh Dewan Pusat.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Sarolangun Tontawi Jauhari Dengan mengenakan baju kemeja putih lengan panjang disertakan celana jeans warna hitam langsung mendatangi kerumunan massa guna mendengarkan orasi yang disampaikan.
Kehadiran ketua dewan itu langsung didampingi oleh Kapolres Sarolangun AKBP Sugeng Wahyudiono dan Waka Polres Kompol Husni Thamrin serta para kasat.
“kita apresiasi ya untuk adik-adik mahasiswa, mulai dari PMII HMI dan GMS mereka menyampaikan aspirasi terkait dengan undang-undang cipta kerja yang barusan disahkan oleh DPR RI, “Kata Ketua DPR
Lebih lanjut, Tontawi mengatakan ada Berapa poin yang disampaikan oleh demonstran tersebut terkait dengan kondisi saat ini yakni persoalan Undang undang yang telah disahkan.
“mereka merasa keputusan yang telah dilakukan oleh Dewan Pusat tidak berpihak kepada guru atau rakyat Indonesia, tentu kita sebagai wakil rakyat akan mendengarkan perihal itu, sehingga kita tau apa apa yang diinginkan oleh adik-adik, “Bebernya
Dalam rangka pernyataan sikap lanjut Tontawi, sebagai ketua DPRD Kabupaten Sarolangun, dirinya siap menandatangani pernyataan sikap sesuai dengan apa yang disampaikan para mahasiswa itu.
“Yang jelas kami siap untuk diusulkan kembali ke pusat dan dipertimbangkan oleh tahun kan kita yang ada di pusat untuk apa yang menjadi usulan dari kan kan kita ada adik kita yang disampaikan tadi dan itulah intinya apa yang disampaikan atas demo hari ini, “jelaanya
Sementara itu Kapolres Sarolangun AKBP Sugeng Wahyudiono Aksi demo yang di lakukan oleh mahasiswa tersebut berjalan dengan aman, tidak ada yang melakukan anarkis, semuanya terkendali dengan tertib.
“Sempat sih tadi ada dorongan dari masa yang memaksakan untuk masuk, namun sebenarnya kalau dibilangin rusuh saya nggak setuju ya karena memang sebenarnya kita juga tidak mengharapkan situasi Itu, dan Alhamdulillah kegiatannya dan bisa berjalan dengan lancar kita coba fasilitasi seluruh adik adik mahasiswa yang menyampaikan aspirasi karena memang namanya setiap warga negara akan punya hak untuk menyampaikan pendapatnya masing-masing, “Ujarnya (Ajk)
Komentar