Kendari – Beberapa Waktu lalu beredar pemberitaan sekolompok mahasiswa yang menamakan diri Koordinator Pusat BEM Sultra melakukan konferensi pers dengan melayangkan tudingan Kepasangan Calon Gubernur Nomor Urut 2 melakukan gerakan 1 Juta Amplop untuk money Politik pada saat pemilihan gubernur nantinya.
Mengutip rilis berita media online sultrapedia.com Dalam konferensi pers tersebut Rabu (2/9/2024), Ashabul Akram selaku Korpus BEM Se-Sultra menyampaikan bahwa berdasarkan hasil investigasi, pihaknya menemukan indikasi adanya politik uang yang diduga dilakukan oleh salah satu calon gubernur Sultra.
“Kami dari BEM Se-Sultra, berdasarkan hasil investigasi, menemukan adanya praktik politik uang yang diduga dilakukan oleh tim salah satu paslon, yakni Paslon nomor 2,” ujarnya.
Konferensi pers saat itu dihadiri oleh perwakilan BEM dari berbagai universitas dan institut di Sulawesi Tenggara, termasuk BEM IAIN Kendari, BEM Unsultra, BEM Stimik Bina Bangsa, BEM Politeknik Indotek, BEM Unilaki, BEM Politeknik Bina Husada, BEM Institute Dharma Bharata, serta BEM Stah Bahtara Guru.
Menariknya terdapat fakta lain dari pertemuan tersebut, semua BEM yang hadir mengaku hanya diundang ngopi oleh Ashabul, tetapi setiba mereka di warkop tersebut baliho tolak money politik telah terpampang.
Presiden Mahasiswa STIMIK Bina Bangsa Kendari, Aldi Lamoito mengatakan bahwa Ada pihak yang mengsabotase acara ngopi-ngopi para Ketua BEM dikota Kendari, menurutnya pada pertemuan tersebut tidak ada yang membahas soal Praktek Money Politik yang dilakukan oleh salah satu calon gubernur, namun hanya menekankan pentingnya menolak money politik dalam pilgub sultra.
“Saya kaget, apa yang menjadi hasil pertemuan kami ternyata tidak seperti yang diberitakan. Ini mengecewakan kami, ternyata pertemuan tersebut syarat akan kepentingan paslon terntentu yang mengarahkan hasil sabotase pertemuan kami untuk menyerang paslon No. 2”, Ujarnya, (6/10/2024)
Ia juga meminta Ashabul dalam menjalankan narasi menyerang paslon gubernur untuk berhenti menggukan foto dokumentasi BEM-BEM Se-Kota Kendari
“Tolong jangan jual foto kami untuk packaging narasi yang menyerang calon dengan modal spekulatif yang syarat akan penunggangan”, Tuturnya
Ditempat terpisah Presiden Mahasiswa IAIN Kendari Ibnu Qayyim juga mengkonfirmasi bahwa pihaknya dijebak Ashabul, mulanya pertemuan tersebut hanyalah ajakan ngopi ternyata setibanya di warkop tersebut baliho sudah terpampang.
“Karena ajakan ngopi senior, ya saya hadiri. Ternyata saat tiba diwarkop baliho sudah terpasang, saya coba tanya teman-teman disana mereka juga tidak tahu”, Ungkapnya
Bahkan kata Ibnu, Jangankan menunjukkan data membahas persoalan temuan money politikpun tidak dilakukan oleh Ashabul, sehingga pihaknya Kaget ketika Ashabul menerbitkan rilis yang kontra-diktif dengan obrolan diwarkop saat itu
“Jangankan data hasil investigasinya, bahas soal itu saja tidak. Makanya kami kaget semua, bisanya dia buat rilis begitu. Kami merasa dia menjadi alat tunggang oleh paslon tertentu dengan memanfaatkan dokumentasi saat ngopi tersebut”, Ucapnya
Untuk itu ia mengajak semua BEM untuk menghindari upaya propaganda yang dapat menimbulkan kegaduhan menjelang Pemilukada Sultra
Untuk itu Saya mengajak semua BEM disultra untuk menghindari upaya propaganda ini”, Turupnya (ir)
Komentar