Muarojambi,- Komisi I DPRD Muarojambi hearing bersama dengan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muarojambi pada Rabu (13/1). Hearing atau rapat dengar pendapat ini dibuka dan dipimpin langsung oleh Wakil Ketua Komisi I DPRD Muarojambi, Sumarsen Purba.
Kegiatan hearing tersebut diikuti para anggota Komisi I DPRD Muarojambi. Sementara dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muarojambi hadir Kadis Erwanisah, Sekdis Jesman Gultom, Kabid Pembinaan Ketenagaan Dinas P & K, Firdaus dan beberapa pejabat lainnya.
Wakil Ketua Komisi I DPRD Muarojambi, Sumarsen Purba mengatakan setidaknya ada tiga persoalan penting yang dibahas dalam kegiatan hearing tersebut. Tiga hal yang dimaksud adalah menyangkut prasarana sekolah yang rusak, tunjangan sertifikasi, dan sering terlambatnya pembayaran gaji guru honorer.
“ Kita menekankan agar tiga persoalan tersebut dibenahi sebaik mungkin untuk perbaikan dan kemajuan pendidikan ke depan,” kata Sumarsen Purba kepada Rabu (13/1).
Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini turut meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Muarojambi agar tidak main-main dalam penyaluran gaji atau insentif para guru honorer. Masalahnya, pada 2020 lalu pembayaran insentif guru honorer sering terlambat sehingga membuat para guru honorer mengeluh.
“ Saya minta betul agar Diknas tidak main-main dengan pembayaran gaji guru honorer, apalagi gaji honorer cuman Rp600 ribu. Penyalurannya harus cepat dan tepat waktu. Jangan sampai kejadian tahun lalu terulang di tahun ini. Itu salah satu yang paling kita tekankan,” kata Sumarsen Purba.(aq)
Komentar